Rabu, 25 Mei 2016

Macam - Macam Kerajinan Tangan Bahan Keras

Berbagai kerajinan dari barang-barang keras memang bnayak sekali kita temui pada kehidupan sehari-hari dari mulai barang yang terkecil pun sampai barang yang besar sekalipun, pengolahan kerajinan dari bahan-bahan keras ini tidak memerlukan bahan yang baru dan bermutu tinggi, dengan bahan seadanya pun apabila kita mempunyai kekereatifan yang tinggidan sentuhan seni yang indah kerajinan bahan keras berbahan bahan bekas pun dapat menjadi nilai guna dan nilai jual yang tinggi.Kerajinan bahan keras adalah sebuah kerajinan tangan yang mengunakan bahan-bahan keras dalam proses pengolahan dan sekaligus menjadi bahan nbaku utama dari sebuah produksi kerajinannya. Fungsi kerajinan dari bahan keras ini sama dengan kerajinan lainnya yaitu memikli nilai dua fungsi, sebagai benda pakai yang mempunyai nilaia guna seperti lemari, meja kursi dan sebagai benda hias seperti patung, bingkai dll.
Namun tahukah anda bahwa kerajinan bahan keras ini terbagi menjadi dua bagian yakni bahan keras berbahan alami dan dan buatan. Apasih bedannya?
  1. Kerajinan bahan keras buatan, adalah contoh kerajinan yang semua dari bahan bakunya sudah mengalami pengolahan kembali, berbeda dengan jenis kerajinan bahan alami, kerajinan bahan keras buatan ini contohnya yaitu seperti kerajinan yang berasal dari bahan kaca, semen, kawat, timah dll.
  1. Kerajinan bahan keras alami, berbeda jauh dengan kerajinan keras buatan karena kerajinan ini menggunakan bahan baku pembuatannya yang masih mentah yang berasal dari alam yang belum mengalami pengolahanyang mengakibatkan wujud dari bentuk itu sendiri berubah, bahan keras alami ini sangat mudah didapatkan sehingga harganya pun relatif murah karena beberapa bahan utamanya beraada disekitar kita seperti, bambu, biji-bijian, kerang, tulang, pasir, rotan dll.
Dalam proses pembuatannya meskipun berasal dsari bahan jenis yang berbeda namun pada tahap pembuatannya tidak  begitu berbeda, hanya berbeda sedikit dalam proses pengerjaannya saja berikut tahapan-tahapnnya:
Tahap pembuatan kerajinan keras :
  1. Buat rancangan
Membuat rancanagan adalah hal pertama yang harus kita lakukan setelah mendapatkan ide untuk membuat atau mendesain kerajinan apa yang akan kita buat.
  1. Siapkan alat dan bahan
Setelah anda membuat rancangannya kini yang harus anda lakukan adalah dengan menyiapkan semua yang diperlukan, usahakan untuk bahan yang memilki kualitas yang bagus agar hasil akhirnya pun lebih bagus, tetapi banyak pula yang menggunakan bahan bekas dan nilai guna dan jualnya lebih tinggi, itu semua terserah pada anda dan bahan yang tersedia.
  1. Membuat benda sesuai rancangan
Setelh semua siap dan lengkap, anda dapat memulainya dengan berbagai rancangan-rancanagn yang telah anda desain, buatlah sebuah bagian dasar terlebih dari suatu kerajinan sehingga akan mudah dibentuk dan mempercepat proses pembuatannya
  1. Tahap akhir
Tahap akhir dari semuanya yaitu tahap perapihan dan memberikan berbagai hiasan atau beberapa tambhan lain agar hasil akhirnya lebih indah dan menarik.
Nah setelah anda memahani cara pembuatan dan macam-macam dari kerajinan yang berbahan baku keras ini, saya akan bagikan apa saja bahan-bahan kerajinan yang dapat anda kreasikan dirumah sebagi hiasan ataupun sebagi barang yang mempunyai nilai guna.
Dalam kehidupan sehari - hari banyak barang di sekitar kita, mulai yang kecil hingga besar. Tahukah kita bahwa benda - benda seperti biji - bijian, kayu bekas bahkan benda lain yang tidak berharga dengan kreatifitas kita, benda yang tadinya tidak berguna bisa memiliki nilai seni bahkan nilai jual.
Kerajinan bahan keras adalah kerajinan yang dalam tahap pembuatannya menggunakan bahan yang bersifat keras. Kerajinan bahan keras juga dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Kerajinan Bahan Keras Alami
Kerajinan bahan keras alami adalah kerajinan yang bahan baku pembuatannya masih berasal dari alam atau mengalami pengolahan tanpa mengakibatkan perubahan wujud benda itu. Bahan Keras Alami mudah didapatkan dan relatif murah karena beberapa bahan bisa kita ambil langsung di sekitar kita.
Contohnya yaitu :
  • Kayu
  • Biji - Bijian
  • Bambu
  • Batu
  • Kerang
  • Tulang
  • Rotan
  • Pasir
2. Kerajinan Bahan Keras Buatan
Berbeda dengan kerajinan bahan keras alami, kerajinan bahan keras buatan adalah kerajinan yang bahannya telah mengalami pengolahan kembali. Contoh kerajinan bahan keras buatan :
  • Kaca
  • Kaleng
  • Logam ( Tembaga, Perak, Kuningan, Emas dan Alumunium )
  • Semen
  • Kawat
  • Timah
  • Besi
Berikut contoh kerajinan bahan keras :
- Lemari rotan                                    - Patung
- Kursi jati                                          - Kalung dari Kerang
- Bingkai Foto                                     - Cincin Emas
- Gong                                                 -  Angklung
- Uang Logam                                     - Meja

x

Kerajinan Dan Wirausaha Limbah Tekstil

Kerajinan dan Wirausaha Limbah Tekstil

A.   Mengenal Kerajinan Limbah Tekstil
                        Sejarah desain menunjukkan bahwa sejak ditemukannya pada tahun 1768, mesin uap memengaruhi perubahan teknik produksi benda-benda kebutuhan manusia.
Sekitar tahun 1970-an, mulailah timbul kesadaran dampak polusi lingkungan yang dihasilkan industri. Salah satu industri yang menghasilkan limbah dalam jumlah besar adalah industry tekstil (memproduksi dari benang hingga menjadi kain), garmen (memproduksi pakaian dalam skala besar), dan konveksi (memproduksi pakaian dalam skala kecil). Industri-industri tersebut menghasilkan limbah kerajinan berupa sisa benang pada kelas, sisa potongan kain, dan bahan serta limbah cair dari pewarnaan tekstil. Limbah industry tekstil, garmen dan konveksi berupa sisa bahan dapat dimanfaatkan menjadi aneka produk kerajinan limbah tekstil.

Klasifikasi Produk Limbah Tekstil

Produk Limbah Tekstil Daur Ulang (Recycle)
                        Contoh : Kain perca yang dibuat kembali menjadi sebuah lembaran kain dengan teknik patchwork.
Produk Limbah Tekstil Yang Digunakan Kembali (Reuse)
            Contoh : Pakaian yang dirancang ulang seolah-olah menjadi baru, misalnya kasur yang sudah usang dicelup dan ditambahkan teknik sablon diatasnya.
Aneka Karya Kerajinan Limbah Tekstil dan Fungsinya
-      Kerajinan Limbah Tekstil : Perca
Fungsi : Aksesoris, Tas laptop, Tas, Dompet, Cempal, Boneka, dan Sepatu

B. Material Limbah Tekstil
Material yang digunakan untuk kerajinan limbah tekstil terdiri dari limbah padat atau sisa produksi yang dihasilkan dari proses produksi.
Sisa produksi dapat berupa sisa benang pada kones (cone ends), kain sisa (perca), sisa bahan tambahan seperti bisban, tali, kerah, busa pelapis, dan cones bekas. Bahan-bahan tersebut dikelompokkan sesuai material dan warnanya.



Limbah tekstil dapat digunakan kembali menjadi berbagai produk, baik sebagai kerajinan atau pengolahan dengan mesin pabrikasi, berdasarkan jenis dan fungsinya.

Perbedaan Serat Alam dan Serat Sintesis
Bahan-bahan yang terbuat dari serat tumbuh-tumbuhan akan memiliki sifat sebagai berikut:
a.    Bila dibakar akan berbai seperti rambut atau kertas terbakar
b.    Meninggalkan abu
c.    Mudah kusut bila diremas
d.    Mudah menyerap air
e.    Jika diraba akan terasa hangat dan berserat

Bahan dari serabut hewan, sutera maupun bulu hewan memiliki ciri sebagai berikut :
a.    Bila dibakar akan berbau seperti tanduk atau tulang terbakar
b.    Meninggalkan bundaran keras
c.    Tidak mudah kusut bila diremas
d.    Bahan dari wol akan terasa hangat, sedangkan dari sutera akan terasa dingin

Bahan non-organik atau sintesis yang dibuat dari hasil pengolahan minyak bumi akan memiliki sifat sebagai berikut :
a.    Bila dibakar akan berbau seperti minyak terbakar
b.    Tidak mudah kusut bila diremas
c.    Sulit menyerap air karena tidak memiliki pori-pori dan licin

Proses dan Alat Produksi Kerajinan dengan Bahan Limbah Tekstil
1.     Teknik Quilting
Pengertian quilting adalah teknik aplikasi imbuh dengan menyatukan potongan-potongan kain dengan pola tertentu.
Terkadang kita perlu memberi isian di antara lapisan kain tersebut sehingga saat dijahit maka bagian yang tidak terjahit akan menjadi timbul dan menciptakan tekstur yang baru secara keseluruhan.
Proses penjahitan bisa dilakukan dengan jahit tangan ataupun dengan mesin. Quilting terdiri atas berbagai pola sesuai dengan ide, kreatifitas dan keterampilan pembuatnya.

Langkah-langkah teknik quilting sebagai berikut :
a.    Buatlah gambar pola sesuai dengan ukuran yang diinginkan pada kertas kotak-kotak.
b.    Jiplak gambar pola tersebut di atas kain perca dengan menggunakan kertas karbon.
c.    Gunting kain perca sesuai pola yang telah dibuat
d.    Letakkan potongan kain perca tersebut diatas kain lain sebagai dasar
e.    Agar kain perca tidak bergeser saat dijahit, maka potongan kain perca yang telah disusun ditempelkan pada kain dasar dengan jarum pentul.
f.    Jahit semua potongan kain perca pada kain dasar dengan teknik jahit aplikasi / jahit setik

2.    Teknik Aplikasi Perca
Aplikasi Perca adalah menempelkan kain perca pada bahan atau produk lain untuk menghias produk tersebut.
Langkah-langkah :
a.    Memilih motif atau gambar pada kain
b.    Menggunting motif atau gambar pada sekeliling tepinya
c.    Rekatkan motif atau gambar tadi pada produk yang ingin dihias dengan menggunakan teknik jahit atau lem

3.    Makrame
Makrame adalah bentuk suatu kerajinan simpul-menyimpul benang atau tali. Teknik yang digunakan pada pembuatan makrame adalah pilin, anyam dan beragam simpul. Contoh : jaring dan jala ikan
Teknik makrame dapat dibuat menjadi bentuk 2 dimensi seperti kalung dan ikat pinggang dapat pula dibuat menjadi bentuk tiga dimensi seperti tas dan kap lampu.

4.    Teknik Anyam
Teknik anyam adalah teknik menggabungkan atau menjalin bagian-bagian menjadi struktur yang lebih kuat. Bisa digunakan untuk limbah panjang dan serupa dengan tali, misalnya sisa garmen dari bahan kaos.

5.    Teknik untuk Bentuk Tiga Dimensi
Contoh : tas, boneka, aksesoris pakaian, dll.
Teknik pembuatannya pada dasarnya serupa dengan membuat busana, yaitu membuat pola, memotong bahan, dan membentuknya dengan bantuan teknik jahit atau lem. Bentukan kerajinan dapat diperoleh dengan mengisi bagian dalam dengan bahan isian seperti kapas, dakron, dan kain perca kecil, atau dengan membuat struktur dari bahan sehingga membentuk 3 dimensi.

6.    Standar Proses Produksi Kerajinan Limbah Tekstil
Agar produk yang dihasilkan dapat berfungsi dengan baik dan bermanfaat, produk limbah ini haruslah memperhatikan kebersihan dan kerapian produk.

Proses kerja mengolah limbah :
o   Membersihkan  limbah tekstil dengan cara merendam dalam air basah,  untuk memisahkan kotoran dan serat atau kain.
o   Membilas limbah
o   Mengeringkan dan memilah limbah sesuai karakter dan warna
o   Proses perisapan bahan (menyetrika dan memilih bahan)
o   Membuat pola sesuai desain produk yang akan dibuat
o   Membuat mal atau cetakan baku atau bentuk dasar baku
o   Menggunting dan memberi tanda pada bagian yang ingin digabungkan atau disatukan
o   Merakit atau menjahit menjadi sebuah produk
o   Memberi aplikasi tambahan
o   Merapikan produk
o   Memberi label
o   Mengemas produk


Cara merancang Karya Kerajinan Limbah Tekstil

Proses :
a.    Mengamati kebutuhan masyarakat, yakni dengan melihat secara jeli kebutuhan yang diperlukan masyarakat saat ini.

a.   Mencari sumber inspirasi, yaitu bagaimanakah bentuk, warna, corak serta bahan yang tepat untuk menggarap dompet/wadah tersebut
b.    Mengolah ide, inspirasi yang dijalankan ide kemudian di catat dalam bentuk   sketsa sebagai dokumentasi dan dikembangkan altenatif lainnya
c.    Merancang proses produksi, menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk memproduksi karya tersebut
d.  Proses produksi, yakni mewujudkan ide tersebut menjadi sebuah benda dengan menggunakan bahan baku yang tersedia, dan diolah sesuai dengan fungsi dan ukuran yang dibutuhkan

Bagan Proses Perancangan

Pengemasan dan Perawatan Kerajinan Limbah Tekstil
  • Dilakukan dengan mempertimbangkan untuk menjaga kualitas produk dan memberikan data tarik.
  • Produk kerajinan limbah tekstil pada umumnya memiliki estetika yang tinggi, struktur yang lembut (tidak kaku) dan tidak terlalu rentan terhadap benturan sehingga dapat dibuat kemasan yang mempelihatkan isinya, dan tidak perlu menggunakan material yang terlalu keras dan tebal.
  • Agar calon pembeli dapat melihat karya kerajinan limbah tanpa perlu membuka kemasannya, dapat digunakan model ‘jendela’ atau untuk produk tertentu cukup dengan memberikan gantungan untuk kemudahan bawa, keterangan merek, dan cara perawatan tanpa perlu menutup keseluruhan produk.


Wirausaha di Bidang Kerajinan Limbah Tekstil

Limbah tekstil bisa diperoleh dari perusahaan garmen, konveksi, penjahit atau bahkan dari pakaian atau sarung bantal atau tirai bekas yang sudah tidak dapat digunakan sebagaimana fungsi sebelumnya.
Langkah-langkah dalam merancang sebuah wirausaha kerajinan limbah :
a.    Mencari ide jenis produk limbah tekstil
b.    Mempelajari jenis produk yang ingin dipasarkan
c.    Membuat rencana bisnis
d.    Memasarkan
e.    Mendaftarkan dan mengurus surat izin usaha
f.    Memiliki semangat juang yang tinggi (motivasi) dan komitmen yang tinggi
g.    Mampu mengantisipasi berbagai risiko dan persaingan

Untuk menjadi seorang wirausaha, diperlukan kemampuan dengan ciri-ciri :
a.      Percaya diri
b.     Berorientasi tugas dan hasil
c.      Keberanian mengambil risiko
d.      Kepemimpinan
e.      Berorientasi ke masa depan
f.      Keorisinilan/kreativitas dan inovasi


Syarat untuk menjadi wirausaha yang berhasil :
a.      Memiliki sikap mental yang positif
b.     Memiliki keahlian di bidangnya
c.      Mempunyai daya pikir yang kreatif
d.      Rajin mencoba hal-hal yang baru

Contoh kewirausahaan kerajinan limbah tekstil:

a.    Tomoi
Usaha aneka wadah dan tas dari bahan karung beras bekas
Didirikan : tahun 2004
Diprakarsal : Tiga sekawan (Diana Mochdie, Kristina DK, Monica Anas)
Produk yang paling diamati : bantal, tas laptop, tempat tisu, dan cover iPad.

b.    Aksesoris Batik  AARTI
Memanfaatkan motif Batik pada kain yang dijahit ulang, didesain ulang, diatas beragam kain.
Didirikan : tahun 2008
Ide Bisnis : Agnes Budhisurya dan Arianti Pradjasaputra

Wirausaha juga mempertimbangkan sumber daya usaha dalam berwirausaha.

Pengertian sumber daya usaha dikenal dengan GM, yakni Man (Manusia), Money (uang), Material (Bahan), Machine (peralatan), Method (Cara Kerja) dan Market (pasar), dalam produksi tekstil.
Bisnis pengolahan limbah tekstil ini pun memerlukan sumber dana yang dapat menjamin ketersediaan bahan baku, kesejahteraan sumber daya manusianya, serta perawatan mesin yang digunakan dalam usaha.


Membuat Produk Kerajinan Limbah Tekstil

·      Kerajinan Limbah Tekstil Khas Daerah

1.     Mencari ide
o   Perhatikan daerah sekitar tempat tinggalmu dan sekolahmu, apakah ada industry garmen , konveksi, atau penjahit?
o   Perhatikan jenis limbah industri tekstil apa yang dihasilkan
o   Perhatikan pada hal-hal lain yang khas daerahmu, seperti busana daerah, flora dan fauna khas, makanan khas, dan lain-lain yang dapat dijadikan inspirasi estetika
o   Perhatikan produk-produk yang dibutuhkan oleh konsumen saat ini

2.    Membuat Gambar / Sketsa
Gambarkan idemu sebanyak-banyaknya, dapat berupa variassi produk, satu produk yang memiliki fungsi sama namun dengan bentuk yang berbeda, produk dengan bentuk sama dengan warna dan motif yang berbeda. Upayakan selalu berpikir untuk membuat karya yang berbeda dengan temanmu. Berpikir untuk menjadi berbeda akan mendorong munculnya kreativitas.

3.    Pilih Ide Terbaik
Setelah menghasilkan banyak ide dan menggambarkannya dengan sketsa, mulai pertimbangan ide mana yang paling baik, menyenangkan, dan memungkinkan untuk dibuat.

4.    Perencanaan Produksi
Tuliskan bahan dan alat yang dibutuhkan. Tuliskan prosedur dan langkah-langkah kerja secara jelas dan detail.

5.    Pembuatan Kerajinan
Mempersiapkan bahan ilmiah yang akan digunakan baik dengan mengelompokkan berdasarkan jenis, ukuran, dan nuansa warna. Bila diperlukan, limbah tersebut juga dapat dibersihkan terlebih dahulu. Persiapkan pula tempat kerja dan peralatan yang akan digunakan. Tahap selanjutnya adalah pengerjaan. Kerjakan setiap tahap sesuai dengan perencanaan produksi yang sudah dibuat sebelumnya, dapat membuat lebih dari satu produk sesuai dengan ide dan kreatifitas.

6.    Presentasi

Presentasikan produk kerajinan limbah yang sudah dibuat kepada teman dan gurumu, dengan memaparkan proses dan pengalaman membuat kerajinan limbah tekstil. Bandingkan pengalamanmu dengan pengalaman temanmu, dan diskusikan. Kamu selalu dapat belajar dari pengalaman orang lain untuk menghasilkan karya berikutnya yang lebih baik.

Materi Tepat Guna

Materi Teknologi Tepat Guna

Pengertian Teknologi Tepat Guna

Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta sesuai dengan fungsinya. Selain itu, teknologi tepat guna atau yang  disingkat dengan TTG adalah  teknologi yang digunakan dengan sesuai (tepat guna). Ada yang menyebutnya teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah dikembangkan secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.

Secara teknis TTG merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola TTG. Dari tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimalis dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak limbah dan mencemari lingkungan.

Dengan demikian teknologi tepat guna mempunyai kriteria yang dapat dikatan sebagai TTG, yaitu:
1.    Apabila teknologi itu sebanyak mungkin mempergunakan sumber-sumber yang tersedia banyak di suatu tempat.
2.    Apabila teknologi itu sesuai dengan keadaan ekonomi dan sosial masyarakat setempat.
3.    Apabila teknologi itu membantu memecahkan persoalan/ masalah yang sebenarnya dalam masyarakat, bukan teknologi yang hanya bersemayam dikepala perencananya.
4.    Suatu yang harus diperhatikan bahwa, masalah-masalah pembangunan boleh jadi memerlukan pemecahan yang unik dan khas, jadi teknologi-teknologi tersebut tidak perlu dipindahkan ke negara-negara atau kedaerah lain dengan masalah serupa. Apa yang sesuai disuatu tempat mungkin saja tidak cocok di lain tempat. Maka dari itu tujuan TTG adalah melihat pemecahan-pemecahan terhadap masalah-masalah tertentu dan menganjurkan mengapa hal itu sesuai.

Ciri-ciri Teknologi Tepat Guna

Sebagaimana telah dikemukakan pada kriteria dan syarat dan kesesuaian TTG, dapat dikemukakan ciri-ciri yang cukup menggambarkan TTG (walaupun tidak berarti sebagai batasan) adalah sebagai berikut:


1.    Perbaikan teknologi tradisional yang selama ini menjadi tulang punggung pertanian, industri, pengubah energi, transportasi, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di suatu tempat.
2.    Biaya investasi cukup rendah/ relatif murah.
3.    Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara dan didukung oleh keterampilan setempat.
4.    Masyarakat mengenal dan mampu mengatasi lingkungannya.
5.    Cara pendayagunaan sumber-sumber setempat termasuk sumber alam, energi, bahan secara lebih baik dan optimal.
6.    Alat mandiri masyarakat dan mengurangi ketergantungan kepada pihak luar (self-realiance motivated). 

Manfaat Teknologi Tepat Guna

Sebelum berbicara mengenai manfaat dari TTG, maka ada sebuah proses yang harus diketahui sebelum memperoleh manfaat dari TTG tersebut, yaitu penerapan teknologi tepat guna tersebut. Penerapan TTG adalah sebuah usaha pembaharuan. Meskipun pembaharuan itu tidak mencolok dan masih dalam jangkauan masyarakat, tetapi harus diserasikan dengan keadaan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat setempat serta alam. Kalau tidak, maka usaha pembaharuan itu akan mendapat hambatan yang dapat menggagalkan usaha pembaharuan tersebut.

Usaha pembaharuan itu dirancang sedemikan rupa sehingga seluruh masyarakat merasa bahwa pembaharuan adalah prakarsa mereka sendiri. Berarti di dalam pembaharuan teknologi itu, terdapat minat dan semangat dalam masyarakat tersebut.

Banyak orang keliru dalam berpendapat kalau orang membawa pompa bambu, biogas, pengering dengan energi radiasi matahari sederhana kedesa, maka orang itu telah menerapkan teknologi tepat guna. Membawa paket-paket teknologi sederhana tersebut kesebuah desa belum dapat dikatakan sebagai penerapan teknologi tepat guna, bahkan dapat menjerumuskan, apabila tidak disertai pendidikan kepada masyarakat desa tersebut, bagaimana cara membuat dan memperbaiki alat tersebut. Paling ideal penerapan teknologi tepat guna adalah teknologi yang telah ada pada suatu masyarakat dan perbaikan itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.

Penerapan TTG juga harus mempertimbangkan keadaan alam sekitar. Dapat diartikan bahwa dampak lingkungan yang disebabkan penerapan Teknologi Tepat Guna (TTG) harus lebih kecil dibandingkan pemakaian teknologi tradisional maupun teknologi maju. Dengan demikian manfaat dari teknologi tepat guna itu dapat dirasakan oleh masyarakat tersebut. Sebagai mana manfaat dari teknologi tepat guna adalah:

1.    Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang makin hari makin meningkat, tentu hal itu di barengi dengan kemampuan masyarakatnya yang mampu mengoperasionalkan dan memanfaatkan TTG tersebut.
2.    Teknologi tepat guna mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhannya, pemecahan masalahnya dan penambahan hasil produksi yang makin meningkat dari biasanya. Teknologi tersebut relatif mudah dipahami mekanismenya, mudah dipelihara dan mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Masuknya teknologi baru tidak akan membebani masyarakat baik mental (ketidakmampuan skill) maupun materiil (dapat menimbulkan beban biaya yang tidak mampu dipenuhi masyarakat).
3.    Teknologi tepat guna dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pekerjaan tenaga kesehatan dan klien.
4.    Masyarakat mampu mempelajari, menerapkan, memelihara teknologi tepat guna tersebut.
5.    Masyarakat / klien bisa lebih cepat ditangani oleh tenaga kesehatan.
6.    Hasil diagnosa akan lebih akurat, cepat, dan tepat
Fungsi Teknologi Tepat Guna

Sebagai mana fungsi dari teknologi tepat guna adalah:
1.    Alat kesehatan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
2.    Biaya yang digunakan cukup rendah dan relatif murah.
3.    Teknis cukup sederhana dan mampu untuk dipelihara.
4.    Mengurangi kesalahan dalam mendiagnosis suatu penyakit.

Dampak Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan

a.    Dampak positif sebagai berikut:
1)        Dengan adanya teknologi tepat guna dalam kebidanan, maka masyarakat akan mendapat kemudahan dalam menjaga kesehatan yang lebih efisien dan efektif.
2)        Teknologi yang ada, dapat membuat kegiatan khususnya di dalam kebidanan akan lebih sederhana dan mudah
b. Dampak negatif sebagai berikut :
1)          Jika penggunaannya teknologi tepat guna tidak sesuai dengan lingkup yang memerlukan maka itu akan sia-sia. Contoh penggunaan USG di daerah pedalaman, disana tidak orang yang mengelolanya dan tidak sesuai dengan  kebudayaan masyarakat disana.
2)          Dengan ketidaktepatan penggunaan alat tersebut maka akan berdampak buruk terhadap pasien. Contoh : penggunaan USG pada pasien dengan cara-cara yang tidak tepat.

3)          Penggunaan teknologi pada daerah pedalaman dengan tenaga yang tidak ahli akan menimbulkan resiko terhadap pasien.